A. Berekspresi
Berekspresi adalah salah satu kebutuhan hidup manusia , realitas internal kehidupan spiritual siswa membutuhkan penyaluran , agar dapat mencapai keseimbangan kehidupan rohaniah yang sehat. Proses mengamati , menanyakan , mencoba , menalar dan menyaji adalah proses kreasi yang lebih bersifat objektif. Dengan memadukan realitas internal yang subjektif dengan pendekatan objektif diharapkan siswa mendapatkan pengalaman yang berharga , yakni keharmonisan antar kehidupan batiniah dan kehidupan lahiriah. Dari proses kegiatan berekspresi ini potensi artistik para siswa akan berkembang , dan karya - karya siswa adalah objek - objek real tentang apa yang mereka harapkan , inginkan , dan sudah pasti merupakan dokumen penting bagi kehidupan psikolgi mereka.
1. Mengamati :
Siswa melaksanakan pengamatan terhadap realitas internal kehiupan spiritualnya , misalnya memusatkan perhatian pada kehidupan rohaninya , mungkin hal itu berkenaan dengan cita - cita , emosi , nalar , intuisi , gairah , kepribadian , dan pengalaman - pengalaman kejiwaan lain yang sekarang , saat ini , dialami.
2. Menanyakan
Kemudian tanyakan kepada diri sendiri , gejala kejiwaan mana yang paling menjadi masalah , yang paling urgen untuk diekspresikat lewat kegiatan penciptaan lukisan. Sehingga , dengan cara itu kehidupan batin kita menjadi lebih tenang , sehat , dan seimbang. Lalu , tetapkanlah itu sebagai sumber insoirasu atau gagasab kreativitas anda (penentuan subject matter atau tema).
3. Mencoba
Selanjutnya , cobalah mereka - reka wujud visual gagasan tersebut, dalam imajinasi anda , lalu buatlah sketsa - sketsa alternatif bagaimana rupa karya lukisan yang anda inginkan , apakah figuratif menyerupai bentuk - bentuk alamiah , semi figuratif karena telah mengalami distorsi dari bentuk alamiahnya. Atau non figuratif , yang sama sekali tidak melukiskan gelaja alamiah lagi , melainkan bentuk - bentuk abstrak. Tidak ada batasan yang perlu mengekang kebebasan kreatif anda dalam memilih gambaran wujud lukisan. Batasannya dalah pencapaian kepuasan berekspresi , sama dengan terelisasinya ggasan menjadi lukisan.
4. Menalar
Dari sejumlah sketsa yang telah anda buat itu , analisis kekuatan dan kelemahan setiap sketsa , baik dari aspek konseptual , visual . dan kemungkinan penggunaan media (bahan baku seni) teknik berkarya sesuai , dan tetapkan salah satu sketsa yang paling representatif memenuhi harapan anda , dan kemudian berekspresilah dengan penuh rasa percaya diri.
5. Menyajikan
Pengetian penyajian sebuah lukisan , tidak sama dengan penyajian makalah dalam kegiatan diskusi. Jadi dalam konteks ini siwa mengerjakan pemberian bingkai yang sesuai dengan , baik ukurannya , warna , maupun kesesuaian dengan aliran lukisan. Selanjutnya , menulis ringkasan konsep , deskripsi visual , pembuatan label (judul , tahun penciptaan , media yang digunakan , ukuran , dana nama pencipta , serta foto karya lukisan).
B. Refleksi
Aktivitas berekspresi dalam penciptaan lukisan di samping menghasilkan karya seni lukis , sebagai benda seni yang mengandung nilai keindahan dan makna seni , juga berfungsi sebagai katarsis atau terapi bagi pelaku kreatifnya sendiri. Sedangkan bagi para psikolog , karya lukisan yang diciptakan para siswa itu , merupakan data kehidupan psikolog yang dapat dipakai sebagai objek penelitian. Untuk , misalnya , mengetahui realitas kehidupan emosional , intelektual , imajinasi para siswa kita.
*-*
Saya sangat mengapreasikan segala kunjungan , komentar dan kritik pembaca ke Blog CALISTUNG PEMBELAJARAN. Semua itu telah membuat blog Calistung Pembelajaran menjadi lebih baik. Saya mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam tulisan dan berinteraksi.
Semoga bermanfaat.
*Salam Pendidikan*
*Jangan sampai kita tergoga oleh MIRASANTIKA*
0 Response to "Berkarya Seni Rupa"
Posting Komentar