Jika ingin memasang IKLAN di Blog ini bisa Hub : 085693505299


MINAT !! SIKAT !!!

SELAMAT DATANG DI BLOG CALISTUNG PEMBELAJARAN , SEMOGA APA YANG DI BERIKAN CALISTUNG PEMBELAJARAN INI BISA BERMANFAAT...AMIIIN

Pages

Bimbingan Konseling


Calistung Pembelajaran : 

Pengertian Bimbingan Konseling

  • Bimbingan (guidance) adalah proses pemberian bantuan. Dengan kata lain bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk mengarahkan kemampuan dan kesempatan yang ada pada dirinya agar menjadi manusia yang mandiri dan dewasa
  • Konseling dapat didefinisikan suatu proses antarpribadi dari seseorang dengan orang lain untuk membantu dalam meningkatkan pemahaman dan kecakapan yang dimilikinya atau usaha untuk membantu seseorang dalam menolong dirinya sendiri
  • •Bimbingan konseling merupakan proses pemberian bantuan dari seorang konselor kepada klien untuk mengarahkan kemampuan dan memabantu pemahaman diri seorang klien sehingga bisa dewasa dan mandiri.

Tujuan Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar

  1. Secara umum tujuan layanan Bimbingan dan Konseling adalah membantu siswa mengenal bakat, minat, dan kemampuannya serta memilih dan menyesuaiakan diri dengan kesempatan pendidikan dan merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan kerja.
  2. Secara khusus tujuan layanan bimbingan dan konseling untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi-sosial, belajar, dan karier.



  • Bimbingan pribadi-sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi-sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggung jawab.
  • Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan.
  • Bimbingan karier dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerja dan produktif.


Menurut Kurikulum 1975, tujuan khusus bimbingan di sekolah dasar adalah membantu murid agar mampu :

  1. Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri.
  2. Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga, dan kehidupan masyarakat yang lebih luas.
  3. Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi masalah dan memecahkan masalah yang dihadapinya.
  4. Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan bakatnya dalam bidang pendidikan dan kemungkinan pekerjaan secara tepat.


Pemahaman tentang Klien

Sebelum seorang konselor dapat memberikan layanan tertentu kepada klien, maka mereka perlu terlebih dahulu memahami individu yang akan dibantu itu.

  • identitas individu
  • latar belakang pendidikan
  • status social ekonomi orang tua
  • kemampuan yang mencakup inteligensi
  • kesehatan
  • kecenderungan sikap dan kebiasaan
  • cita-cita pendidikan dan kerja
  • keadaan lingkungan tempat tinggal
  • kedudukan dan prestasi yang pernah dicapainya
  • kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan


Pemahaman Tentang Masalah Klien

Pemahaman terhadap masalah klien itu terutama menyangkut jenis masalahnya, intensitasnya, sangkut-pautnya, sebab-sebabnya, dan kemungkinan berkembangnya.
Adapun pihak-pihak yang berkepentingan dengan pemahaman masalah klien adalah :
1.Klien itu sendiri
2.Konselor
3.Orang tua
4.Guru.

Pemahaman tentang Lingkungan

Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada disekitar individu yang secara langsung mempengaruhi individu seperti keadaan rumah tempat tinggal, sosial ekonomi, keadaan hubungan antar teman, tetangga dan lain-lain.
Lingkungan sekolah yang perlu dipahami secara baik oleh setiap siswa meliputi lingkungan fisik, hak dan tanggung jawab siswa, aturan-aturan, disiplin, pembelajaran dan lain-lain.
Fungsi Pencegahan
Fungsi pencegahan adalah  fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseling. Beberapa layanan yg dapat diberikan :
a. Layanan Orientasi
b. Layanan Pengumpulan Data
c. Layanan Kegiatan Kelompok
d. Layanan Bimbingan Karier

Fungsi Pengentasan

Fungsi pengentasan, yaitu fungsi bimbingan konseling yang akan menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik. 
Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi pemeliharaan dan pengembangan yaitu fungsi bimbingan konseling yang akan menghasilkan terpelihara dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.

Fungsi Advokasi

Layanan bimbingan dan konseling, melalui fungsi ini adalah membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.
Fungsi Penyesuaian
Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling membantu terciptanya penyesuaian antara siswa dengan lingkungannya. Dengan perkataan lain, melalui fungsi ini pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa memperoleh penyesuaian diri secara baik dengan lingkungannya.

Fungsi Perbaikan

Meskipun pelayanan bimbingan dan konseling melalui fungsi pencegahan, penyaluran, dan penyesuaian telah di berikan, tetapi masih mungkin individu(siswa) memiliki masaklah-masalah tertentu, sehingga fungsi perbaikan di perlukan. Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi siswa.


Asas - asas bimbingan konseling

1. Asas Kerahasiaan
yaitu asas  yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan peserta didik  (klien)
yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak
diketahui orang lain. Dalam hal ini, guru pembimbing  (konselor) berkewajiban memelihara dan
menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin,
2. Asas Kesukarelaan.
yaitu asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik (klien) mengikuti/ menjalani layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya. Guru Pembimbing (konselor) berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu.

3. Asas Keterbukaan.
Yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien)  yang menjadi sasaran layanan/kegiatan
bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya
sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi
pengembangan dirinya. Guru pembimbing (konselor) berkewajiban mengembangkan keterbukaan
peserta didik (klien). Agar peserta didik (klien) mau terbuka, guru  pembimbing (konselor)
terlebih dahulu bersikap terbuka dan tidak berpura-pura. Asas keterbukaan ini bertalian
erat dengan asas kerahasiaan dan  dan kekarelaan

4. Asas Kekinian.
yaitu asas yang menghendaki agar obyek sasaran layanan bimbingan dan konseling  yakni permasalahan yang dihadapi peserta didik/klien dalam kondisi sekarang. Kondisi masa lampau dan masa depan dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan dengan apa yang ada dan diperbuat peserta didik (klien)  pada saat sekarang.

5. Asas Kemandirian.
yaitu asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan konseling; yaitu peserta didik (klien) sebagai sasaran layanan/kegiatan  bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan diri sendiri. Guru Pembimbing (konselor)  hendaknya mampu mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling bagi berkembangnya kemandirian peserta didik.

6. Asas Kegiatan.
yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam penyelenggaraan/kegiatan bimbingan. Guru Pembimbing (konselor) perlu mendorong dan memotivasi peserta didik untuk dapat aktif dalam setiap layanan/kegiatan  yang diberikan kepadanya.

7. Asas Kedinamisan.
yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan (peserta didik/klien) hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.

8. Asas Keterpaduan.
yaitu asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan. Dalam hal ini, kerja sama dan koordinasi  dengan berbagai pihak yang terkait dengan bimbingan dan konseling menjadi amat penting dan harus dilaksanakan sebaik-baiknya.


9. Asas Kenormatifan.
yaitu asas yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada norma-norma, baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan,  dan kebiasaan – kebiasaan yang berlaku. Bahkan lebih jauh lagi, melalui segenap layanan/kegiatan  bimbingan dan konseling ini harus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik (klien) dalam memahami, menghayati dan mengamalkan norma-norma tersebut.

10. Asas Keahlian.
yaitu asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselnggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional.  Dalam hal ini, para pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling lainnya hendaknya tenaga yang benar-benar ahli dalam bimbingan dan konseling. Profesionalitas guru pembimbing (konselor) harus terwujud baik dalam penyelenggaraaan jenis-jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling dan   dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling. 

11. Asas Alih Tangan Kasus
Yaitu asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (klien) kiranya dapat mengalih-tangankan kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing (konselor)dapat menerima alih tangan  kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain. Demikian pula, sebaliknya guru pembimbing (konselor),  dapat mengalih-tangankan kasus kepada pihak yang lebih kompeten, baik yang berada di dalam lembaga sekolah maupun di luar sekolah.

12. Asas Tutwuri Handayani.
yaitu asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, dan memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-luasnya  kepada peserta didik (klien) untuk maju.


Sasaran bimbingan konseling adalah individu atau kelompok yang normal maupun yang bermasalah. Tidak terbatas usia, jenis kelamin, status sosial, ekonomi, suku, bangsa, dan agama. Sasaran khususnya yaitu perkembangan perikehidupan individu, sedangkan sasaran umumnya yaitu sikap dan tingkah lakunya. Sehingga sasaran utama dalam bimbingan dan konseling adalah individu dengan perilaku-perilaku yang melekat pada diri mereka masing-masing


Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling

A. Ruang Lingkup dari segi Pelayanan:

1) Pelayanan Bimbingan Konseling di Sekolah;
Keterkaitan antara bidang pelayanan bimbingan konseling dan bidang-bidang lain.
Terdapat tiga bidang pelayanan pendidikan yaitu;

Bidang kurikulum dan pengajaran meliputi semua bentuk pengembangan dan kurikulum dan pelaksanaan pengajaran yaitu keterampilan, sikap dan kemampuan berkomunikasi peserta didik.
Bidang administrasi dan kepimpinan, yaitu bentuk-bentuk kegiatan perencanaan, pembiayaan, prasaraan dan saran fisik, dan pengawasan.
Bidang kesiswaan, yaitu bidang yang meliputi berbagai fungsi dan kegiatan yang mengacu kepada pelayanan kesiswaansecara individual.


B. Ruang Lingkup dari segi Fungsi

Fungsi Bimbingan Konseling:
1. Fungsi pemahaman

Dalam fungsi pemahaman. Terdapat beberapa hal yang perlu kita pahami, yaitu:
a. Pemahaman tentang masalah klien
  b. Pemahanman tentang lingkungan yang ”Lebih Luas”. Lingkungan klien ada dua:
-. Lingkungan sempit
  -. lingkungan yang lebih luas

2. Fungsi pencegahan
Fungsi pencegahan ini berfungsi agar klien tidak memasuki ketegangan ataupun gangguan tingkat lanjut dari hidupnya agar tidak memasuki hal-hal yang berbahaya tingkat lanjut, yang mana perlu pengobatan yang rumit pula.

3. Fungsi pengentasan
Dalam bimbingan dan konseling, konselor bukan ditugaskan untuk mengenal dengan menggunakan unsur-unsur fisik yang berada di luar diri klien, tapi konselor mengentas dengan menggunakan kekuatan-kekuatan yang berada di dalam diri klien sendiri.

4. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
Fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala yang baik yang ada pada diri individu, baik hal yang merupakan pembawaan, maupun dari hasil pengembangan yang telah dicapai selama ini.


C. Ruang Lingkup dari segi Sasaran:

1) Perorangan / individual
Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat
2) Kelompok
Bimbingan dan konseling kelompok mengarahkan layanan kepada sekelompok individu. 

D. Ruang Lingkup dari segi :

1) BK Pendidikan: Siswa, prestasi, pergaulan dll.Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
2) Bimbingan Konseling Karir: Pekerja, motivasi, dll.

E. Ruang Lingkup dari segi Sosial Budaya:

Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.




Seperti yang kita ketahui BK (Bimbingan Konseling) sangat dibutuhkan di setiap sekolah karena dengan adanya BK tersebut siswa atau siswi bisa lebih dekat dengan seorang pendidik , membuat peserta didik lebih mandiri , kreatif , bertanggung jawab dan lainnya , demikian mengenai bimbingan konseling. 
Bagi yang ingin file word tinggal download disini atau bisa masuk ke blog saya dengan klik download mata kuliah disitu sudah tesedia.



*Salam Pendidikan*


*Perbanyaklah silaturahmi dengan orang lain*


Saya sangat mengapreasikan segala kunjungan , komentar dan kritik pembaca ke Blog CALISTUNG PEMBELAJARAN. Semua itu telah membuat blog Calistung Pembelajaran menjadi lebih baik. Saya mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam tulisan dan berinteraksi.
Semoga bermanfaat.





0 Response to "Bimbingan Konseling "

Posting Komentar