Pendidikan PKN di SD

    PKN merupakan pendidikan yang memfokuskan pembinaan diri untuk menjadi warga negara yang cerdas , terampil , sesuai pancasila dan UUD 1945.

     Landasan PKN

1. Pancasila dan UUD 1945 
2. UU No 20 tentang pendidikan\
3. Kurikulum berbasisi kompetensi 2004 

      Tujuan Pendidikan PKN

1. Berpikir kritis , rasional , kreatif dalam menghadapi isu kemanusiaan.
2. Berpartisipasi , bertanggung jawab bertindak secara cerdas dalam kegiatan masyarakat berbangsa dan bernegara.
3. Bersikap demokratis
4. Berinteraksi dengan bangsa lain dalam persatuan dunia

      Ruang lingkup pembelajaran PKN

1. Norma hukum dan aturan , maksudnya norma yang berlaku dimasyarakat peraturan daerah tingkat 1 dan 2 norma - norma berkebangsaan dan bernegara.
2. Peratuan dan kesatuan bangsa , meliputi hidup rukun dalam perbedaan , cinta lingkungan terhadap sekolah
3. HAM : Hak dan kewajiban anak , hak kewajiban anggota masyarakat , hak dan kewajiban internasional
4. Pancasila meliputi kedudukan pancasila dan ideologi negara
5. Konstitusi negara

      Kendala Pendidikan PKN di SD

1. Guru harus mengaktifkan siswa
2. Jumkah siswa terlalu banyak
3. PKN dianggap konseptual dan teoritis

      Faktor - faktor yang mempengaruhi PKN

      1. Guru

• Memahami dan menghormati siswa 
• Menguasai bahan ajar
• Menyesuaikan metode pengajaran
• Mengaktifkan siswa dalam belajar
• Menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan siswa
• Tidak terikat oleh teks buku

      2. Siswa

• Apakah siswa cukup cerdas dan siap belajar PKN
• Apakah siswa berminat pada PKN
• Apakah siswa senang pada pelajaran yang diberikan
• Apakah suasana interaksi kondusif

      3. Sarana dan Prasarana

Sejarah PKN

Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan (civics education) di dunia diperkenalkan untuk pertama kalinya pada tahun 1790 di Amerika Serikat.  Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (civics education) agar penduduk Amerika Serikat yang memiliki keragaman suku bangsa yang berasal dari banyak negara di dunia yang datang ke Amerika. Diharapkan dengan “Civics” akan memiliki satu indentitas sebagai bangsa Amerika.

Pengertian Civics menurut Henry Randall Waite adalah “The science of citizenship, the relation of man, the individual, to man in organized collection, the individual in his relation to the state”. Pengertian terjemahan umum pendidikan kewarganegaraan tersebut adalah ilmu yang membicarakan hubungan antara manusia dengan manusia dalam perkumpulan perkumpulan yang terorganisasi (organisasi social ekonomi, politik) dengan individu-individu dan dengan negara.

pendidikan kewarganegaraan indonesia

Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia

Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia dimulai pada tahun 1957 saat pemerintahan Sukarno atau yang lebih dikenal dengan istilah civics.  Penerapan Civics sebagai pelajaran di sekolah-sekolah dimulai pada tahun 1961 dan kemudian berganti nama menjadi pendidikan Kewargaan negara pada tahun 1968.

 

Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan resmi masuk dalam kurikulum sekolah di Indonesia pada tahun 1968. Saat terjadi pergantian tahun ajaran yang awalnya Januari – Desember dan diubah menjadi Juli – Juni pada tahun 1975, nama pendidikan kewarganegaraan diubah oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia menjadi Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Nama mata pelajaran PMP diubah lagi pada tahun 1994 menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Pada masa Reformasi PPKn diubah menjadi PKn dengan menghilangkan kata Pancasila yang dianggap sebagai produk Orde Baru.

Untuk perguruan tinggi, jurusan pendidikan kewarganegaraan pada awalnya menggunakan nama jurusan Civic Hukum kemudian pada orde baru berubah menjadi Program Studi PMP-KN dan saat ini banyak yang menggunakan Program Studi PPKn (PKn)

*-*

Saya sangat mengapreasikan segala kunjungan , komentar dan kritik pembaca ke Blog CALISTUNG PEMBELAJARAN. Semua itu telah membuat blog Calistung Pembelajaran menjadi lebih baik. Saya mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam tulisan dan berinteraksi.

Semoga bermanfaat.

*Salam Pendidikan*

*Hidup trampil dan aktif dalam pendidikan*